1. Pendapat Allport dalam membahas manusia
Kodrat manusia yang diutarakan Allport adalah positif, penuh harapan, dan menyanjung-nyanjung. Orang-orang yang sehat bebas dari paksaan-paksaan masa lampau. Dalam pandangan Allport, kebahagiaan bukan merupakan suatu tujuan dalam dirinya sendiri, kebahagiaan dapat merupakan hasil sampingan dari keberhasilan integrasi kepribadian dalam mengejar aspirasi dan tujuan. Kepribadian yang sehat tidak perlu menjadi kepribadian yang yang senang-senang dan bahagia secara jasmani dan rohani. Allport percaya bahwa mungkin kehidupan orang yang sehat suram dan penuh dengan rasa sakit.
2. Perkembangan Proprium Sebagai Dasar Perkembangan Kepribadian yang Sehat
Munculnya proprium merupakan suatu prasyarat untuk suatu kepribadian yang sehat. Proprium berkembang dari masa bayi hingga adolesensi melalui tujuh tingkat diri. Tujuh tingkat tersebut ialah :
· Diri Jasmaniah
Kira-kira pada usia 15 bulan, muncullah tingkat pertama perkembangan proparium ini, misalnya saat bayi membedakan antara jari-jari dan sebuah benda yang dipegang dalam jari-jarinya adalah langkah pertama kea rah tercapainya seluruh diri.
· Identitas Diri
Dalam tingkat kedua perkembangan ini, anak mulai sadar akan identitasnya yang berlangsung terus sebagai seorang yang terpisah. Menurut Allport segi yang sangat penting dalam identitas diri adalah nama orang.
· Harga Diri
Apabila orangtua menghalangi kebutuhan anak untuk menyelidiki maka perasaan harga diri yang timbul dapat dirusakkan. Munculnya harga diri ialah kebutuhan anak akan otonomi, hal ini nampak pada usia 2 tahun, sedangkan pada usia 6-7 tahun harga diri ditentukan oleh semangat bersaing dengan kawan sebaya.
· Perluasan Diri
Mulai sekitar usia 4 tahun. Anak mempelajari arti dan nilai dari milik. Ini adalah permulaan dari kemampuan orang untuk memperpanjang dan memperluas dirinya.
· Gambaran Diri
Menunjukan bagaimana anak melihat dirinya dan pendapatnya tentang dirinya. Lewat pujian dan hukuman, anak belajar bahwa orangtuanya mengharapkannya supaya menampilkan tingkah laku tertentu dan menjauhi tingkah laku lain.
· Diri Sebagai Pelaku Rasional
Anak mulai diberikan aktivitas-aktivitas dan tantangan-tantangan intelektual. Anak juga belajar bahwa dia dapat memecahkan masalah-masalah dengan menggunakan proses yang logis dan rasional.
· Perjuangan Proprium
Tingkat terakhir dalam perkembangan diri (selfhood). Orang sibuk dalam mencari identitas diri yang baru, dan segi pentingnya ialah definisi suatu tujuan hidup. Untuk pertama kalinya orang memperhatikan masa depan, tujuan-tujuan, dan impian-impian jangka panjang,
Suatu kegagalan atau kekecewaan yang hebat pada setiap tingkat akan melumpuhkan tingkat berikutnya serta menghambat integrasi harmonis dari tingkat-tingkat itu dalam proprium. Pengalaman masa kanak-kanak sangat penting dalam kepribadian yang sehat.
3. Ciri Kepribadian yang Matang Menurut Allport
Terdapat tujuh criteria dari kepribadian sehat
Ø Perluasan Perasaan Diri
Ketika diri berkembang, maka diri itu meluas menjangkau banyak orang atau benda. Mula-mula diri berpusat hanya pada individu, kemudian bertambah luas meliputi nilai-nilai dan cita-cita yang abstrak . ketika orang menjadi matang dia akan mengembangkan perhatian diluar diri, akan tetapiorang harus menjadi partisipan yang langsung dan penuh. Pandangan Allport, suatu aktivitas harus relevan dan penting bagi diri; harus berarti sesuatu bagi orang itu. Semakin seseorang terlibat sepenuhnya dengan berbagai aktivitas atau orang atau ide, maka semakin juga dia akan sehat secara psikologis.
Ø Hubungan Diri yang Hangat dengan Orang-orang Lain
Dua macam kehangatan dengan orang lain adalah kapasitas untuk keintiman dan kapasitas untuk perasaan terharu. Orang yang sehat secara psikologis mampu memperlihatkan keintiman (cinta). Apa yang dihasilkan keintiman ini adalah suatu perasaan perluasan yang berkembang baik. Syarat lain bagi kapasitas keintiman ialah suatu perasaan identitas diri yang berkembang dengan baik. Perasaan terharu, tipe kedua ini adalah suatu pemahaman tentang kondisi dasar manusia dan perasaan kekeluargaan dengan semua bangsa. Hasil dari perasaan terharu, kepribadian yang matang sabar terhadap tingkah laku orang-orang laindan tidak mengadili atau menghukumnya.
Ø Keamanan Emosional
Kepribadian yang sehat mampu menerimaemosi-emosi manusia. Kepribadian yang sehat juga mengontrol emosi-emosi mereka, sehingga emosi tidak mengganggu aktivitas anatar pribadi. Kualitas lain dari keamanan emosional ialah “sabar terhadap kekecewaan”, ini menunjukkan bagaimana seseorang bereaksi terhadap tekanan dan hambatan dari kemauan dan keinginan.. orang yang sehat tidak bebas dari perasaan tidak aman dan ketakutan, tetapi meraka merasa kurang terancam dan dapat menanggulangi perasaan tersebut dengan lebih baik.
Ø Persepsi Realistis
Orang yang sehat memandang dunia mereka secara objektif dan tidak perlu percaya bahwa bahwa orang-orang lain atau situasi semuanya sehat atau semuanya baik menurut suatu prasangka pribadi. Mereka menerima realitas sebagaimana adanya.
Ø Keterampilan-keterampilan dan Tugas-tugas
Kita harus menggunakan keterampilan itu secara ikhlas, antusias, melibatkan dan menempatkan diri sepenuhnya dalam pekerjaan kita. Tidak mungkin menemukan orang-orang yang sehat dan matang yang tidak mengarahkankan keterampilan mereka pada pekerjaan mereka.
Ø Pemahaman Diri
Usaha untuk mengetahui diri secara objektif mulai pada awal kehidupan dan tidak akan pernah berhenti. Orang yang sehat terbuka pada pendapat orang-oranglain dalam merumuskan suatu gambaran diri yang objektif. Orang yang memiliki suatu tingkat pemahaman diri yang tinggi tidak mungkin memproyeksikan kualitas pribadinya yang negative kepada orang lain.
Ø Filsafat Hidup yang Mempersatukan
Allport menyebut dorongan yang mempersatukan ini “arah”. Arah itu membimbing semua segi kehidupan seseorang menuju suatu tujuan. Bagi Allport rupanya mustahil memiliki suatu kepribadian yang sehat tanpa aspirasi-aspirasi dan arah ke masa depan. Kerangka untuk tujuan khusus itu adalah ide tentang nilai-nilai. Allport menekankan bahwa nilai-nilai adalah sangat penting bagi perkembangan suatu filsafat hidup yang mempersatukan.
4. Perkembangan Kepribadian Menurut Roger
Menurut Roger, manusia yang rasional dan sadar tidak dikontrol oleh peristiwa-peristiwa masa kanak-kanak, masa sekarang dan bagaimana kita memandangnya bagi kepribadian yang sehat jauh lebih penting dari masa lampau. Rogers mengemukakan bahwa pengalaman-pengalaman masa lampau dapat mempengaruhi cara bagaimana kita memandang masa sekarang yang pada gilirannya mempengarudi tingkatkesehatan psikologis kita. Realitas ini tergantungpada pengalamanperseptualsetiap orang, maka realitas itu akan berbeda untuk setiap orang. Tidak ada segi pertumbuhan dan perkembanganmanusia beroperasisecara terlepas dari kecenderungan aktualisasi ini. Rogers berpendapat bahwa kecenderungan untuk aktualisasi sebagai suatu tenaga pendorongadalah jauhlebih kuat dari pada rasa sakit dan perjuangan serta setiap dorongan yang ikut menghentikan usaha untuk berkembang. Segi fisiologis dari kecenderungan aktualisasi ini tidak diarahkan kepada reduksi tegangan. Tujuan hidup tidak hanya mempertahankan suatu keseimbangan homeostatis ayau suatu tingkat ketenteraman dan kesenangan yang tinggi. Pada tingkat biologis ini, Rogers tidak membedakan antara manusia yang sehat dan manusia yang tidak sehat. Ketika seseorang “diri” mulai berkembang, tekanan dalam aktualisasi beralih dari yang fisiologis kepada yang psikologis. Rogers percaya bahwa segi kecenderungan aktualisasi ini ditemukan dalam semua makhuk yang hidup. Segera setelah diri mulai timbul, maka kecenderungan pada aktualisasi diri kelihatan. Proses yang tetap dan berkesinambungan ini merupakan tujuan yang sangat penting dalam kehidupan seseorang. Aktualisasi-diri adalah proses menjadi diri sendiri dan mengembangkan sifat-sifat serta potensi-potensi psikologisnya yang unik, Rogers percaya bahwa manusia memilimi dorongan yang dibawa sejak lahir untuk menciptakan dan bahwa hasil ciptaan yang sangat penting adalah diri orang sendiri. Aktualisasi diri ditentukan oleh kekuatan-kekuatan sosial dan bukan oleh kekuatan-kekuatan biologis, aktualisasi diri akan dibantu atau dihalangi oleh pengalaman dan oleh belajar, khususnya dalam masa kanak-kanak.
5. Peranan Positive Regard Menurut Rogers
Bagaimana diri itu berkembang, apakah dia akan menjadi sehat atau tidak tergantung pada cinta yang diterima anak itu dalam masa kecil. Pada waktu diri itu mulai berkembang, anak itu juga belajar membutuhkan cinta. Rogers menyebut kebutuhan ini “penghargaan positif” (positive regard).
Positive regard, suatu kebutuhan yang memaksa dan merembes, dimiliki semua manusia; setiap anak terdorong untuk mencari positive regard. Akan tetapi tidak setiap anak akan menemukan kepuasaan yang cukup akan kebutuhan ini. Anak puas kalau dia menerima kasih sayang, cinta, dan persetujuan dari orang-orang lain, tetapi dia kecewa kalau dia menerima selaan dan kurang mendapat cinta dan kasih sayang. Apakah anak itu kemudian tumbuh menjadi suatu kepribadian yang sehat tergantung pada sejauh manakah kebutuhan akan positive regard ini dipuaskan dengan baik. Self concept yang berkembang dari anak sangat dipenengaruhi oleh ibu. Anak itu mengamati suatu celaan. Anak menjadi peka terhadap setiap tanda penlakan dan segera mulai merencanakan tingkah lakunya menurut reaksi yang diharapkan akan diberikan. Anak mengharapkan bimbingan tingkah lakunya dari orang lain, jika ia merasa kecewa maka kebutuhan akan positive regard yang sekarang bertambah kuat. Apabila ibu menyatakan celaan, anak itu akhirnya mencela dirinya sendiri sewaktu-waktu. Syarat utama bagi timbulnya kepribadian sehat adalah penerimaan “penghargaan positif tanpa syarat” (unconditional positive regard) pada masa kecil.
6. Ciri-Ciri Orang yang Berfungsi Sepenuhnya
Rogers memberikan lima sifat orang yang berfungsi sepenuhnya:
· Keterbukaan pada pengalaman
Keterbukaan pada pengalaman adalah lawan dari sikap defensif. Orang yang demikian mengetahui segala sesuatu tentang kodratnya;. Itu berarti bahwa kepribadian adalah fleksibel, tidak hanya mau menerima pengalaman yang diberi kehidupan, tetapi juga menggunakannya dalam membuka kesempatan persepsi dan ungkapan baru. Orang yang berfungsi sepenuhnya dapat dikatakan lebuh “emosional” dalam pengertian bahwa ia mengalami banyak emosi yang bersifat positif dan negatif.
· Kehidupan Eksistensial
orang yang berfungsi sepenuhnya yang tidak memiliki diri yang berprasangka atau tegar tidak harus mengontrol atau memanipulasi pengalaman-pengalaman, sehingga dengan bebas dapat berpartisipasi didalamnya. Jelas orang yang berfungsi sepenuhnya dapat menyesuaikan diri karena struktur diri terus menerus terbuka kepada pengalaman baru. Rogers percaya bahwa kualtas dari kehidipan eksistensial ini merupakan segi yang sangat esensial dari kepribadian yang sehat.
· Kepercayaan Terhadap organisme Orang Sendiri
Bertikah laku menurut apa yang dirasa benar merupakan pedoman yang sangat dapat diandalkan dalam memutuskan suatu tindakan. Orang yang berfungsi sepenuhnya dapat bertidak menurut impuls-impuls yang timbul seketika dan intuitif. Karena terbuka kepada semua pengalamn serta menghidupkan pengalaman, maka individu yang sehat dapat membiarkan seluruh organisme mempertimbangkan setiap segi dari suatu situasi.
· Perasaan Bebas
Rogers percaya bahwas semakin seseorang sehat secara psikologis, semakin juga ia mengalami kebebasan untuk memilih dan bertindak. Orang yang berfungsi sepenuhnya memiliki suatu perasaan berkuasa secara pribadi mengenai kehidupan dan percaya bahwa masa depan tergantung pada dirinya, tidak diatur oleh tingkah laku, keadaan, atau peristiwa-peristiwa masa lampau.
· Kreativitas
Semua orang berfungsi sepenuhnya sangat kreatif. Mereka bertingkah laku spontan, berubah, bertumbuh dan berkembang sebagai respons atas stimulus-stimulus kehidupan yang beraneka ragam sekitar mereka. Orang yang berfungsi sepenuhnya memiliki kreatifitas dan spontanitas untuk menanggulangi perubahan-perubahan traumatis sekalipun.
Sumber: Duane Schultz, Psikologi Pertumbuhan, Model-model Kepribadian Sehat