A. Stres
· Pengertian Stres
Hans Selye (dalam Sehnert, 1981) mendefinisikan stres sebagai respon yang tidak spesifik dari tubuh pada tiap tuntutan yang dikenakan padanya.
Korchin (1976) keadaan stres muncul apabila tuntutan-tuntutan yang luar biasa atau terlalu banyak mengancam kesejahteraan atau integritas seseorang.
stres adalah rasa takut dan cemas dari perasaan dan tubuh kita terhadap perubahan di lingkungan. Secara fisiologis, bila ada sesuatu yang mengancam, kelenjar pituitary otak mengirimkan "'alarm" dan hormon ke kelenjar endokrin, yang kemudian mengalirkan hormon adrenalin dan hidrokortison ke dalam darah. Hasilnya, tubuh menjadi siap untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan yang muncul. Secara alamiah yang kita rasakan adalah degup jantung yang berpacu lebih cepat, dan keringat dingin yang biasanya mengalir di tengkuk.
· Sumber Stres
Lazarus dan Cohen (dalam Evans, 1982) mengemukakan bahwa terdapat tiga kelompok sumber stress yaitu:
- Fenomena catalismic, yaitu hal-hal atau kejadian-kejadian yang tiba-tiba, khas, dan kejadian yang menyangkut banyak orang seperti bencana alam, perang, banjir, dan sebagainya.
- Kejadian-kejadian yang memerlukan penyesuaian atau coping seperti pada fenomena catalismic meskipun berhubungan dengan orang yang lebih sedikit seperti respon seseorang terhadap penyakit atau kematian.
- Daily has-sles, yaitu masalah yang serin dijumpai di dalam kehidupan sehari-hari yang menyangkut ketidakpuasan kerja atau masalah-masalah lingkungan.
· Jenis Stres
Holahan (1981) menyebutkan jenis stress dibedakan menjadi dua bagian, yaitu systemic stress dan psychological stress. Systemic stress didefinisikan oleh Selye sebagai respon non spesifik dari tubuh terhadap beberapa tuntutan lingkungan.
B. Kaitan Stress Dengan Psikologi Lingkungan
Stress jelas berkaitan erat dengan lingkungan. Setiap hal yang terjadi di lingkungan sekitar individu, baik ataupun buruk akan mempengaruhi kondisi individu tersebut. Ketika keadaannya lingkungan dianggap baik, maka tingkat stress individu pada lingkungan tersebut cenderung rendah. Lain halnya ketika individu, berada pada lingkungan yang dirasanya tidak menyenangkan, mengamcam, atau bahkan menganggu dirinya, maka dapat kemungkinan tingkat strees yang tinggi bisa terjadi pada individu itu.
Jadi garis besarnya ialah stress pada seseorang jelas dipengaruhi oleh lingkungannya.
C. Stres mempengaruhi individu dalam lingkungan dan contoh nyatanya dalam kehidupan sehari hari
Stres jelas dialami semua orang meski dengan tingkatan yang berbeda. Lingkungan yang tidak bersahabat dengan individu yang mengalami stres jelas akan membuat perubahan tingkah laku terhadap lingkungannya itu. Perubahan tersebut pun variatif, tergantung dari bagaimana orang tersebut menghadi stres yang dialaminya.
Contoh:
Polusi yang makin meningkat di jakarta jelas membuat masyarakat merasa sangat tidak nyaman. Mood mudah berubah ketika udara panas ditambah asap-asap kendaraan yang menyesakkan. Banyak dijumpai orang yang berada pada kondisi ini biasanya akan langsung marah dan mengumpat orang sekitarnya, dan hal tersebut merupakan contoh stres pada lingkungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar